Harapku
Aku termakan sendiri oleh perasaanku dimana aku pada saat itu aku lebih memilih tidak memiliki hati daripada harus tersakiti. aku mendapati diriku lagi-lagi terabaikan. Tak lain tak bukan adalah aku hanya tidak menaruh hati pada siapa-siapa lagi. Sakit rasanya ketika aku menaruh hati pada seseorang tapi orang tersebut enggan memilih hatimu tuk di lindungi. Perih yang terasa ketika orang tersebut lebih memilih mengabaikanmu daripada mempedulikanmu seperti apa aku padanya. Pernah terlintas untuk berhenti memiliki perasan ini, tapi nihil hati ini tak sekuat kehendak Tuhanku, dan tak akan pernah begitu. Pernah terpikir untuk tidak lagi mau mendekatinya atau dengan kata lain mulai menjaga jarak darinya, tapi hati ini masih saja selalu ingin ada di dekatnya meski sakit. Entah ini tulus atau bodoh, hati ini sendiri tak mampu menerjemaahkan perih yang di peroleh darimu berupa pengabaian yang pahit. Namun otakku masih berjalan dengan sehatnya yang mengetahui bahwa ikni adalah “bodoh”