Pernah Tidak
Pernah tidak? Kau bangkit ketika kau tersungkur kemudian membuka hatimu demi kebahagiaan dalam artian tanda kutip. Tapi ternyata kau tersungkur lagi bahkan terpuruk. Hanya karena hati yang tak bisa bekerja sama dalam menyeimbangkan bahagia dan perihnya. Sehingga kau merasa kau sudah begitu terlalu lama bertahan dan terjebak dalam satu rasa sakit yang kau telan hidup-hidup karena begitu cintanya kau akan sumber luka itu. Pernah tidak? mencoba menghindari suatu luka dengan menguak luka lain? Tidam peduli pada bagaimana nantinya akan terluka lagi karena yang kay tau kau hanya ingin terlepas dari pedih yang kau rasakan saat ini. melarikan diri agar bisa terlepas dari luka yang saat ini kau tahan. Kau menaruh harapanmu kepada seseorang agar terlepas dari lukamu saat ini. Namun ternyata? Luka baru, baru saja terbuka. Hati itu ternyata salah arah. Bukan seharusnya menghadap kesana. Luka baru itu telah menjadi milik orang. Hanya saja, bagi orang yang memilikinya kelak, itu adalah kebahag