pada-Mu Tuhanku

aku tersentak
koyak oleh gemetar petir dalam sanubariku
tersapu gendang telingaku
oleh gelegar guntur dalam benakku yang menerawang
"itu rindu" kataku
"pada tuhanku" gumamku
lama rasanya aku telah jauh dari-Nya

angin riuh itu mulai menerobos pori-pori kulitku

terserap oleh putih pucat tulangku
seperti basi bercendawan
aku terseok mengelilingi kehidupan
aku pasrah bila harus berakhir dalam cakar-Mu

terhenti aku di sudut bujur kehidupan

ujung-ujungnya aku harus menghadap-Mu jua
maka ku terima  bila ku harus mati dalam cengkraman-Mu
baik itu lembut, keras, maupun sangat keras

By : Litha Raeska Rafius

Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah kritik dan esai

Review Jusz Spray

Sayap-Sayap Patah (Kahlil Gibran)