fantasi keramaianku

nafasku terasa sesak
memompa tawa yang bukan miliku
perih mengalir di sela-sela urat nadiku

telah ku baca semua yang ada

mantra-mantra polos
tidak lain hanyalah untuk membendung
segala prahara atas nama nestapa jiwa

aku mulai menggigil beku

di atas sunyi dan terlihat sesuatu yang membayang
itu siluet , seperti keramaian, seperti nyata
ku tebas tiraiku dan 
ternyata ku salah

itu hanya halusinasi belaka

hanya fantasi yang mencabuk

jiwaku mulai menjelma menjadi raga yang kuat

memang bukan aku dan merasa seperti itulah aku
mulai merasa termunafiki 
bukan oleh siapa-siapa kecuali diri sendiri

Tuhan, katakan padaku

bagaimana  caraku untuk dapat mengartikan semua ini ?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah kritik dan esai

Review Jusz Spray

Sayap-Sayap Patah (Kahlil Gibran)