Perempuan Itu
Perempuan
itu sendirian. Terduduk di tengah kamarnya yang dingin, kamar itu bernuansa
biru muda ~
Ia memiliki
3 boneka di kasurnya. Dan beberapa buah lagi di rak-rak paling atas meja
belajarnya. Ia begitu menyukai boneka. Ia sedang menantikan agar bisa
mendapatkan boneka kucing dan dango. Berbicara tentang boneka ia memiliki satu
buah boneka yang ia beri nama “izaw” menurutnya izaw nyaman di peluk. Izaw bukan
boneka yang besar namun standar.
Malam itu
ia merasa sedang merindukan seseorang yang jauh. Ia segera merangkul boneka
izawnya dan memeluknya erat namun berbeda. Ia bergumam..
“dapatkah
memiliki bau seperti dia?”
“dapatkan
memberi pelukan seperti dia?”
“dapatkan
kau menyeka air mata seperti dia?”
Ia sadar
yang ia peluk hanyalah sebuah benda mati dan tak dapat menanggapinya apapun
yang ia bicarakan, apapun yang ia lakukan. Ia lalu mengatakan...
“hei ~
aku kesepian, bisakah kau ada disini sebentar saja?”
“bisakah
kau mendatangkah jiwa mu kepada yang ku peluk ini sebentar saja?”
“bahkan
jika ragaku palsu, jiwa dan perasaan ini adalah satusatunya hal nyata”
Perempan
itu terlelap dalam gelapnya ruangan. Berusaha melakukan apa saja agar seseorang
datang, melalui mimpi saja cukup. Ia bergumam “aku akan kembali, tunggu aku,
aku merindukanmu”
By :
Litha Raeska Rafius
Komentar