Happy Birthday To You

April'19 2015
"Yang ini aja mas" Salwa memilih cake blackforest yang terlihat lezat di lapisi coklat dan cream serta dua buah chery di atas potongannya. Ia hanya perlu menambahkan sedikit oreo dan kitkat untuk hiasan kue tersebut.
"Mau di kasih tulisan mba?" Tanya si pelayan salah satu toko kue ternama di kotanya.
"Iya mas boleh"
"Tulisannya apa mba?"
"Happy birthday My Cookie aja mas"
Lalu si pelayan kue itu pun mulai mengukir kalimat sesuai yang di minta oleh Salwa.
"Ini bonus lilinnya mba, mau angka berapa?"
"Dua puluh-satu"
"Ini mba terimakasih, silahkan datang kembali"
"Terimakasih ya mas"
yapp tahun ini leo berumur 21 tahun dan salwa 19 tahun. Umur mereka berbeda 2 tahun dan yap mereka adalah pasangan gamer. What a perfect couple for a gamer.
Salwa mengeluarkan smartphonenya dan menelfon leo
"Hallo mocca" sambutan suara leo dari ujung sana menyambut panggilan Salwa yang di panggil mocca karena kegemarannya pada kopi khususnya moccacino. Begitu pula dengan Leo. Salwa memanggil leo cookie karena leo begitu sangat menyukai cookies dan cemilan yang manis-manis
"Hallo cookie kamu dimana?"
"Aku masih di tempat partime ku, ada apa?"
"Oh balik jam berapa? Ntar sore aku mau ke apartemenmu, kamu ada?" 
"Shift ku sampai jam 4 hari ini. Kalau aku belum sampai tungguin yaa"
"Oke sampai jumpa nanti cookie"
"Bye mocca"
Leo bekerja partime sebagai cook helper di salah satu restoran yang termasuk mewah di kotanya.
Salwa bingung harus menaruh kue dimana. Ia tidak ingin ketauan oleh leo membawa kue untuk ulang tahunnya. Tiba-tiba ia teringat warnet game online yang lumayan agak jauh dari apartemen leo. Warnet itu bisa terbilang mewah dengan kursi yang hampir menyamai sofa, komputer, keyboard dan mouse yang hampir secara keseluruhan memenuhi spesifikasi untuk gamer. Salwa pernah beberapa kali begadang bersama leo disana, leo pun sering membeli voucher game disana. Penjaga warnet game online itupun sudah hafal betul mukanya leo dan kekasihnya, salwa.
Salwa mendatangi warnet game online itu dengan membawa kue yang baru saja ia beli dan menitipkannya kepada penjaga warnet game online itu.
"Mas aku boleh minta tolong ga?"
"Eh mba salwa, ada apa"
"Aku titip ini dong, besok birthdaynya leo, kalau bisa ntar malem aku begadang ngegame disini bareng leo trus ngasih kuenya disini, boleh mas?"
"Ohh boleh, silahkan sini letakkan di kulkas saja"
"Makasi ya mas aku ke tempatnya leo dulu"
"Siip"
Waktu menunjukan pukul 4 sore. Leo baru saja selesai di shiftnya jam segitu artinya leo belum di apartemen. Salwa segera menuju apartemen leo dan sesampai nya disana ia menyalakan komputer leo dan mulai bermain game online. Apartemen itu menyediakan jaringan internet di setiap kamarnya. Tak lama kemudian leo datang dan mendapati perempuan berambut lurus sepunggung itu tengah seru bermain dengan komputernya. Leo sudah familiar dengan stage itu dan ia lebih memilih sampai salwa menyelesaikan stagenya. Karena ia tau betul salwa tidak akan terpengaruh sedikitpun dengan kehadirannya jika sedang bermain game online. Leo menuju dapur dan membuat minuman dalam hatinya ia berkata "salwa...salwa.. ku kira sesampainya di sini kau sudah menyediakan minuman" tapi ia tidak terlalu mengambil pusing hal itu karena hal ini tidak sering terjadi. Leo kemudian membuka kulkasnya dan menemukan 2 gelas minuman. Yang 1 moccacino dan yang satunya milo. Leo tau ini pasti perbuatan salwa, kemudian ia mengambilnya dan menaruhnya di ruang komputer tempat salwa bermain. Ternyata salwa sudah menyelesaikan permainannya dan tau bahwa leo sudah pulang. Hal itu terlihat dari jaket leo yang sudah tergantung di gantungan jaket di samping sofa di bagian pojok.
"Yoo mocca!" Sapa leo 
"Hi cookie, gimana kerja hari ini?" Sahut salwa
"Biasa saja gaada yang spesial"
"Aku balik ah ga spesial kan"
"Lah kamu kan disini bukan di tempatku bekerja"
Lalu mereka sama-sama tersenyum dan tertawa lalu leo mencium kening salwa.
"Kamu mandi gih bau" ledek salwa
Leo malah memeluk salwa dengan erat "nih mamam nih baukk"
"Ihhh sana mandi ini tu udah mau maghrib, aku siapin bajunya"
"Yaudah iya princess mocca"
"Kamu hari ini nginep? Kakak ga pulang jadi bisa tidur di kamar kakak"
Tanya leo. Leo tinggal dengan kakak perempuannya yang bekerja sebagai konsultan di sebuah perusahaan yang termasuk besar dan bonafit.
"Iya nginep, kalo ada kk juga biasanya aku tidur sama kakak kok heuuuh"
"Oh yaa ?? Biasanya juga tidur di kamar ku trus aku tidur di sofa" 
"Salah sendiri mau tidur di sofa :p" 
"Kan demi kamu daripada sempit tidur bareng kakak"
"Ga sempit tau"
"Hehe, mau delivery pizza ga? Aku yang traktir?"
"Boleh! Aku mau pinggiran keju" 
"Iyeee heuu"
Lalu salwa nyengir memamerkan giginya yang bisa di bilang kecil2. Leo selalu gemes melihat ekspresi salwa yang seperti itu lalu ia mengacak2 rambut salwa.
***
Pizza itu datang tepat 30 menit setelah mereka memesannya. Mereka langsung melahap pesanan mereka. Waktu telah menunjukan pukul 9 malam tapi salwa bukan seperti perempuan lainnya yang tidak mau makan malam karena takut kegemukan karena pada dasarnya salwa memiliki badan yang kecil dan mungil. Ia melahap pizzanya dengan santai dengan leo di pangkuannya sambil menonton tv.
"Kamu tadi balik naik apa?" Tanya salwa 
"Angkutan umum, kenapa?"
"Motormu?"
"Di pakai kakak"
"Mobil kakak?"
"Di bengkel kan kemaren ada yang rusak trus harus di ganti"
"Oh seperti itu"
Kemudian mereka lanjut menonton big Movies yang ada di layar televisi.
Salwa mulai bingung bagaimana caranya ia bisa pergi ke warnet game online sementara mereka tidak ada satupun kendaraan. Perjalanan dari apartemen menuju warnet game online di tempuh dengan perjalanan sekitar 10 menit dengan motor. ia mulai kebingungan sementara waktu menunjukan jam 11 dan leo sudah tertidur di pangkuannya. Ia pun membangunkan leo.
"Cookie...bangun" salwa membangunkan leo yang masih mengantuk itu. Waktu sudah menunjukan pukul 11.30 malam.
"Ada apa?"
"Aku pengen ke warnet game online"
Leo langsung bangun dan duduk
"Ini tu jam stengah 12 gaada kendaraan umum lagi, kamu mau ngapain?"
"Aku pengen begadang ngegame bareng"
"Kamu kalo mau main itu bisa di komputerku"
"Tapi aku mau main bareng"
"Aku cape, aku ngantuk"
"Sebentar ajaaa di warnet game online nanti disana udah main bentar kamu bisa tidur di sana kan"
"Tapi kendaraan udah gaada kamu kenapa ngotot banget sih ini tu udah hampir jam 12" leo mulai kesal dan meninggikan nada bicaranya
"Neneknenek tatoan juga tau ini hampir jam 12" jawab salwa dengan nada lebih tinggi
"Ya bagus kalau tau" 
"Ya sana kamu tidur! Aku kesana sendirian!"
"Ya sana!"
Entah mengapa malam ini mereka jadi bertengkar serius karena keinginan keras salwa. Salwa kemudian mengambil jaketnya dan Melangkah pergi meninggalkan leo.
"Kamu beneran mau pergi?" Tanya leo dengan nada tinggi
"Yaiyalah ngapain disini di bentak2"
"Kamu mau naik apa malem gini"
"Jalan kek, ojek kek, bukan urusan kamu, emang kamu peduli kamu kan cape sana tidur!"
"Oke, sana pergi!"
Salwa pun keluar dengan sebuah bantingan pintu yang keras. Ia pergi menuju keluar gerbang apartemen. Dan mengambil salah 1 taxi dari banyak taxi yang berjejer disana. Ia pun pergi menuju warnet dengan waktu tempuh 10-15 menit. Waktu menunjukan pukul 00 dan sudah memasuki tanggal 20 april. Ulang tahun leo! Pikirnya. Tidak lama kemudian ia telah sampai di warnet game online tempat ia menitipkan kue ulang tahun leo.
"Tunggu sebentar ya pak" sahut salwa kepada supir taxi.
Ia segera masuk menuju warnet game online itu dengan terburu-buru.
"Mas, aku jadi berantem nih, kuenya mana?"
"Lah kok jadi berantem?"
"Iya pokonya gitu entar kapan2 ceritanya deh jadinya kuenya ku bawa ke apartemen aja"
"Yaudah cepet kelar ya mba masalahnya" ia kemudian berjalan mengambil kue yang ia letakan di kulkas "ini mba kuenya"
"Makasii ya mas" jawab salwa
Ia kembali menuju taxi yang menunggunya di luar dan kembali menuju ke apartemen
"Kamu ada dimana?" Tidak lama setelah ia mengambil kue, sebuah pesan masuk dari leo tapi salwa menghiraukannya
"Kamu ada dimana? Baik-baik aja?" Pesan kedua pun masuk
"Aku gabisa tidur kamu respon dong jangan kaya anak-anak gini"
Salwa masih tetap menghiraukannya sementara ia sudah hampir sampai di apartemen leo.
"Aku di jalan ke warnet game online. Tunggu!"
Melihat pesan terakhir leo, salwa pun bingung dan akhirnya ia memilih menunggu di apartemen.
Salwa membalas pesan leo "Aku di apartemen mu, buat apa kamu kesana? Bukankah kau sebaiknya tidur?"
Respon pesan dsri salwa itu membuat leo semakin jengkel dan membalasnya.
"Ya! Aku seharusnya tidur bukan khawatirin kamu, aku akan tidur disini"
"Baik!" Jawab salwa singkat. Ia pergi menuju kamar leo dan meletakan kue diatas meja yang ada kamar leo dan kado sweater bercorak hitam abu-abu nerah yang di bungkus kertas kado berwarna merah marun berbentuk tas dan disampingnya sepucuk surat yang baru saja ia tulis sambil menangis karena mengingat bagaimana memberikan surprise bisa menjadi malapetaka seperti ini. Lalu salwa menatap jam dinding yang sudah menunjukan pukul 1 dini hari ia merasa begitu lelah dan akhirnya tertidur di kamar leo yang nyaman
Waktu menunjukan pukul 2.30 dini hari. Salwa masih terlelap di kamar leo. Sedangkan leo masih di warnet game online dengan segala kekesalannya kepada salwa.
"Mas, pacarnya mana?" Tanya penjaga warnet game online itu
"Ada di apartemen, tadi mampir kesini ga ya mas?"
"Iya tadi mampir mukanya panik gitu"
"Ohh yaudah saya balik aja deh mas makasih ya"
"Iya mas sama-sama hati-hati ya mas"
Leo pun keluar dari warnet game online itu dan menyetop taksi yang kebetulan lewat kemudian segera kembali ke apartemennya. Lima belas menit berlalu ia telah berada di apartemennya. Namun tidak ada tanda-tanda keberadaan salwa disana.
"Dimana kau mocca?" Gumamnya dalam hati.
Kemudian ia berkeliling apartemen untuk menemukan salwa hingga ke dapur dan ke kamar kakak perempuannya. Tetapi keberadaan salwa sama sekali tidak di temukan. Ia kemudian berpikir hanya satu tempat yang belum ia masuki dan itu kamarnya sendiri. Ia segera buru-buru menuju kamarnya yang di cat biru muda dan di kombinasikan dengan biru tua mendekati dongker. Begitu membuka pintu ia mendapati salwa sedang terlelap disana masih dengan jaket coklatnya dan muka dengan bekas tangisan yang begitu jelas. Ia kemudian duduk disamping salwa dan membelai wajah hingga rambut salwa dan bergumam
"mengapa kau bisa begitu menjengkelkan mocca?"
Ia kemudian menghadapkan kepalanya ke sebelah kanan lalu mendapati tatapan matanya ke sebuah kotak yang yang tidak besar, dan tidak juga kecil. Serta secarik kertas diatasnya dan bingkisan berwarna marun di sampingnya. Tapi ia memilih untuk memulainya dari secarik kertas itu. Ia mulai nengambil dan membacanya.
"Dear my lovely cookie :)
Happy birthday yaa sayang, maaf aku malah jadi jengkelin kaya gini. Tadinya aku pengen bikin surprise di warnet game online tapi aku gak tau kalau disini gaada kendaraan. Akhirnya aku milih buat jemput kue itu kesana gimanapun caranya. Tapi sewaktu aku sampai disini kamu malah disana. Aku minta maaf gabisa ngatur semuanya dengan baik. Oh ya, kalau aku belum bangun. Buka kotaknya lalu bangunkan aku :) selamat ulang tahun ya sayang, semoga tahun besok dan seterusnya kita masih bisa rayain bareng :) maaf tahun pertamamu sama aku malah jadi kaya gini :") sayang kamu cookie :*
Leo pun tersentak dan terdiam membaca surat dari salwa. Ia segera mengecup kening salwa. Lama sekali.. hingga salwa pun terbangun dan sadar bahwa keningnya sedang di kecup begitu dalamnya. Salwa pun menggapai leo dan memeluknya.
"Happy birthday my cookie" katanya dengan suara serak.
"Makasi ya sayang maaf aku udah bentak-bentak kamu"
"Aku juga minta maaf seharusnya aku bisa ngatur semuanya lebih baik lagi, akupun seharusnya bisa jadi lebih baik lagi"
"Sssttt.. u r the best that i have ever had! Love u!"
Salwa pun tersenyum dan berdiri, kemudian menyalakan lilin angka 20 itu dan mengangkatnya ke hadapan leo dan menyanyikan lagu happy birthday yang disambung dengab lagu tiup lilinnya. Leo pun meniup lilin itu beserta senyum yang terukir indah di bibirnya. Kemudian leo mengambil memotong kuenya dan menyuapi kekasihnya itu dengan sepotong kue kemudian mengecup keningnya lagi
"Thanks my mocca! Love u!"
"Yeahh love u too!"
 by : Litha Raeska Rafius

Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah kritik dan esai

Review Jusz Spray

Sayap-Sayap Patah (Kahlil Gibran)